HOTEL ANTIK

Hotel yang Cocok untuk Team Sepak Bola, Pelatihan, Resepsi, Rombongan Wisata, Musyawarah Kerja, Kontingen Olah Raga, Dll.
Hub Kami Di No Telp : 022-5891550
Fax : 022 - 5894747

MY MEMORIES.

Welcome.

Rabu, 30 Desember 2009

Gus Dur Meninggal di Depan SBY

Gus Dur sempat dirawat di Jombang dan meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusumo.


VIVAnews - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid meninggal dunia. Gus Dur meninggal dunia di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Meninggal dunia saat dijenguk Presiden SBY," kata Sekretaris Pribadi Gus Dur, Sulaiman, saat dihubungi VIVAnews, Rabu 30 Desember 2009.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba di RSCM sekitar pukul 18.00 WIB. Setelah sekitar satu jam berada di dalam ruangan tempat Gus Dur dirawat, SBY keluar. Tidak ada komentar dari Presiden saat keluar dari ruangan.

Informasi Gus Dur telah meninggal justru datang dari asisten pribadinya, Sulaiman. Menurutnya, Gus Dur telah wafat pukul 18.45 WIB.

Sebelumnya Gus Dur dirawat di RSCM sejak Sabtu pekan lalu. Gus Dur sempat dirawat di Jombang dan meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusumo.

Gus Dur Wafat Pukul 18.40 WIB

Gus Dur meninggal setelah dirawat selama lima hari.

VIV
Anews - Innalillahi wainailaihi rojiun. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid meninggal dunia. Gus Dur menghembuskan nafas terakhir pukul 18.40 WIB.

Meninggalnya Gus Dur dibenarkan sekretaris pribadinya, Sulaiman kepada VIVAnews, Rabu 30 Desember 2009.

Sulaiman menuturkan Gus Dur meninggal didampingi istrinya, Shinta Nuriyah dan anak bungsunya, Inayah. Saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedang menjenguk Gus Dur.

Pekan lalu saat sedang ziarah ke makam ayahnya, Jombang, Gus Dur sempat anfal. Ia dilarikan ke UGD rumah sakit setempat. Namun Sabtu 26 Desember, Gus Dur dilarikan ke RSCM.

Gus Dur menjalani cuci darah dan mencabut giginya. Gus Dur semula diprediksi hanya diopname dua hari. Namun, kondisinya memburuk dan meninggal dunia.

DENAH KAMAR HOTEL ANTIK SOREANG


TARIF KAMAR 2010



Nama Dirut dan PT PBB Dicabut
Proposal Persib Juara Beredar

SULANJANA,(GM)-
Direktur Utama (Dirut) PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), H. Umuh Muchtar merasa namanya telah dicatut sebuah even organizer yang sudah menyebarkan proposal untuk sebuah acara. Sebab baik secara pribadi maupun lembaga, Umuh mengaku tidak pernah menandatangani surat persetujuan kepada even organizer itu untuk menggelar acara tersebut.

"Sebenarnya acara yang digelar, yaitu membagi-bagikan bola ke sekolah-sekolah itu bagus. Yang menjadi persoalan, saya dan PT PBB tidak pernah merasa menandatangani surat persetujuan acara tersebut. Ini pencatutan nama saya dan PT PBB," kata Umuh di Kafe Persib, Jln. Sulanjana No. 17 Bandung, Selasa (29/12).

Dijelaskan Umuh, ia mendapatkan laporan adanya proposal yang menyertakan surat persetujuan, lengkap dengan tanda tangannya untuk mengadakan acara tersebut, dari seorang rekannya di sebuah dealer mobil sekitar seminggu yang lalu. Menurut laporan temannya itu, proposal yang meminta sumbangan minimal 5 buah bola tersebut sudah beredar di 37 dealer salah satu merek mobil terkenal.

"Saya tidak merasa menandatangani surat persetujuan itu. Apalagi di dalam proposal disebutkan, acara tersebut akan digelar dalam rangka menyambut Persib juara Liga Super Indonesia 2009. Itu 'kan namanya takabur. Saya pastikan PT PBB tidak tahu menahu soal acara tersebut," katanya.

Laporkan saja

Dikatakan Umuh, di antara 37 dealer yang mendapatkan proposal yang beralamat di Jln. A. Yani Bandung itu, ada yang sudah memberikan sumbangan. Di luar 37 dealer tersebut, Umuh mengaku belum mengetahui instansi lain yang mendapatkan proposal serupa.

"Veby (Permadi, Direktur Pemasaran PT PBB, red) sudah bertemu dengan orang yang namanya ada dalam proposal tersebut. Kepada Veby, dia berjanji menarik proposal-proposal yang kadung beredar itu. Tapi saya mendapatkan banyak laporan, termasuk dari Yusuf Bachtiar (Asisten Pelatih Persib, red), proposal itu masih beredar hingga hari ini (kemarin, red)," katanya.

Kendati nama dan PT PBB sudah dicatut, namun Umuh belum berniat melaporkannya kepada pihak berwajib. Hanya saja, Umuh mengimbau kepada perusahaan dan instansi pemerintah yang mendapatkan proposal tersebut untuk berhati-hati dan bila perlu melaporkannya kepada pihak berwajib.

"Kepada perusahaan dan instansi pemerintah, saya dan PT PBB tidak merasa telah memberikan persetujuan kepada penyelenggara acara itu. Kalau ada yang masih menerima proposal itu, sebaiknya berhati-hati dan bila perlu, laporkan saja kepada yang berwajib," katanya.

sumber : Koran Galamedia