HOTEL ANTIK

Hotel yang Cocok untuk Team Sepak Bola, Pelatihan, Resepsi, Rombongan Wisata, Musyawarah Kerja, Kontingen Olah Raga, Dll.
Hub Kami Di No Telp : 022-5891550
Fax : 022 - 5894747

MY MEMORIES.

Welcome.

Senin, 28 Desember 2009

Segera Bangun Jalan Alternatif
Untuk Mengatasi Kemacetan di Lokasi Wisata Bandung Selatan

ENDANG (kiri membelakangi) menyampaikan materinya pada pelatihan pemandu wisata di Aula Hotel Antik, Jln. Soreang-Cipatik, Kabupaten Bandung, Rabu (16/12). Pemandu wisata menjadi salah satu penentu untuk memberikan kesan pertama kepada wisatawan tentang objek wisata dan berperan aktif untuk pengembangan wisata.* USEP USMAN NASRULLOH/"PR"

SOREANG, (PR).-
Pengembangan kawasan wisata di daerah Bandung selatan terhambat oleh sempitnya jalan, terutama dari Kec. Pasirjambu menuju Ciwidey dan Rancabali. Pemkab Bandung harus segera membangun jalan-jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi pada akhir pekan maupun liburan panjang.

"Sebagai warga sekaligus penggerak wisata di Bandung selatan, kami merasa prihatin dengan sempitnya akses jalan menuju ke objek-objek wisata. Para wisatawan juga banyak yang mengeluh," kata Ketua Komunitas Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kab. Bandung, Asep Kurnia, di sela-sela pelatihan pemandu wisata di Hotel Antik, Rabu (16/12).

Menurut Asep, kemacetan sudah terjadi puluhan kilometer sebelum lokasi objek wisata. "Jalan Ciwidey-Rancabali tidak bisa dilebarkan lagi karena di kanan atau kiri jalan terdapat jurang. Kalau ada dua kendaraan besar seperti bus pariwisata berpapasan, harus ada yang mengalah," ucapnya.

Pelebaran jalan dengan membeton bahu jalan yang dilakukan Pemprov Jabar tahun ini, kata Asep, belum bisa memecahkan masalah. "Bahu jalan yang dibeton hanya setengah meter dan tidak semua ruas jalan dilebarkan, sehingga tetap saja terjadi kemacetan. Lebih baik Pemkab Bandung memikirkan jalan-jalan alternatif untuk mengurai kemacetan tersebut," katanya.

Asep menyodorkan dua alternatif jalan yang bisa dipakai, yakni jalan Kp. Panceling Desa Alam Endah menuju ke Desa Cibodas sepanjang 4,5 km. "Bisa juga dijajaki jalan Desa Sugihmukti, Kec. Pasirjambu, yang melintasi objek-objek wisata di Rancabali seperti Kawah Putih dan Situ Patengan sepanjang 17 km. Kedua jalan desa tersebut sudah lama dipakai warga, cuma lebarnya baru tiga meter dan belum diaspal sehingga tidak bisa dilalui bus-bus pariwisata," katanya.

Dua perusahaan swasta sudah bersedia untuk melakukan survei awal yang bisa ditindaklanjuti Pemkab Bandung. "Nantinya jalan dari Ciwidey menuju Rancabali yang selama ini dipakai, bisa digunakan untuk jalan keluar. Sedangkan jalan masuk ke objek-objek wisata memakai jalan-jalan alternatif baru. Nantinya dibuat jalan searah, baik jalan masuk maupun keluar," katanya.

Cenderamata khas

Selain masalah akses jalan, pengembangan pariwisata di Bandung selatan juga perlu didukung cenderamata atau kuliner khas Kab. Bandung. "Yang ada itu-itu saja seperti kalua jeruk, stroberi, atau restoran di tengah sawah. Kab. Bandung juga tidak memiliki pusat penjualan cenderamata sehingga menyulitkan wisatawan ketika hendak membeli oleh-oleh," katanya.

Sementara Pelaksana Harian Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dispopar) Kab. Bandung, Hj. As As Masitoh mengatakan, untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kab. Bandung, Dispopar mengadakan pelatihan pemandu wisata. "Jumlah pemandu wisata yang aktif di Bandung selatan baru sembilan belas orang. Sedangkan pemandu wisata lainnya yang sudah terlatih, bekerja di biro-biro perjalanan maupun hotel," ujarnya.

Pelatihan pemandu wisata yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Bandung, H. Sofyan Nataprawira tersebut diikuti 60 peserta. Setelah mengikuti pelatihan, mereka diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam memandu wisatawan. "Para pemandu itu bisa membuat wisatawan datang kembali ke Kab. Bandung karena tertarik dengan objek wisata maupun pelayanannya yang baik," katanya.

Sumber Materi : Koran Pikiran Rakyat

PERSIKAB

Bidik Kemenangan dari Mitra Kukar Sore ini
Persikab Menuju 3 Besar

SOREANG,(GM)-
Meski tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh menyusul absennya gelandang bertahan Abdelaziz Dnibi yang menjalani hukuman akumulasi kartu kuning, tim Persikab Kab. Bandung tetap optimis bisa mengamankan laga kandang saat menjamu Mitra Kukar dalam pertandingan lanjutan Grup II Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (27/12) pukul 15.30 WIB. Kemenangan telak 3-0 atas Deltras Sidoarjo di laga sebelumnya, menjadi modal berharga bagi Udo Fortune dkk. untuk menuai tiga poin penuh sekaligus merangsek ke posisi 3 Besar.

Di klasemen sementara, Persikab berada di posisi ke-5 dengan nilai 10 dari 6 kali betanding. Sedangkan Mitra Kukar yang kini dilatih Mustaqim, berada di peringkat ke-10 dengan nilai 7 dari 7 partai yang sudah dilakoninya.

"Kita menargetkan bisa kembali meraih kemenangan di laga keempat ini. Selain Abdelaziz Dinibi, semua pemain dalam konfisi fit dan siap dimainkan dalam pertandingan ini," ujar pelatih Persikab, Suharno kepada "GM" di Hotel Antik Soreang, Sabtu (26/12).

Menghadapi Mitra Kukar, Persikab kembali bisa menurunkan stoper asal Nigeria, Lipede Peter Rotimi yang sudah terbebas dari hukuman akumulasi kartu kuning. Dengan kondisi ini, lini belakang Persikab akan semakin solid dalam menahan gempuran striker Mitra Kukar.

"Lipede sudah bisa main kembali. Tentunya ini merupakan keuntungan bagi Persikab karena di sisi lain kita kehilangan Aziz," ungkapnya.

Berkaca dari pertandingan sebelumnya melawan Deltras, Suharno berharap permainan Persikab semakin meningkat. Salah satu faktor yang menjadi sorotannya adalah masalah penyelesaian akhir yang masih kurang maksimal.

"Untuk pertandingan besok (hari ini, red), saya berharap para pemain bisa memaksimalkan setiap peluang yang tercipa menjadi gol. Saat menjamu Deltras, sebenarnya kita mempunyai peluang cukup banyak, namun hanya tiga yang menjadi gol," jelasnya.

Menilai kekuatan lawannya yang kini berada di posisi ke-10, Suharno mengingatkan Arwin dkk. untuk konsentrasi dan mewaspadai pemain Mitra Kukar. Suharno tidak mengharapkan para pemain Persikab menganggap enteng lawan yang bisa menjadi bumerang yang merugikan tim.

"Pokoknya anak-anak harus berjuang keras dan konsentrasi penuh jika ingin memenangkan pertandingan ini," katanya.

Sementara itu, Mitra Kukar bertandang ke Stadion Si Jalak Harupat dengan membawa target mencuri poin. Target tersebut dipandang sangat realistis melihat status Mitra Kukar sebagai tim tamu.

"Target kita bisa membawa pulang poin di sini. Curi poin itu bisa bearti draw atau menang. Kita lihat saja hasilnya di lapangan. Namun, kita bertekad untuk tidak mengalami kekalahan seperti yang dialami saat dijamu Persis Solo," kata pelatih Mitra Kukar, Mustaqim ketika dihubungi "GM", Sabtu (26/12).

Sama halnya dengan Persikab, Mitra Kukar juga tidak bisa tampil full team menyusul hukuman akumulasi kartu kuning yang diterima Edi Purwanto. Meski demikian, Mustaqim menyatakan anak asuhnya siap tempur untuk meladeni tuan rumah Persikab.

"Strategi sudah kita siapkan dan saya berharap anak-anak bisa tampil maksimal. Kondisi dan mental bertanding anak-anak sangat bagus usai kekalahan menyakitkan dari Persis Solo," tambahnya.

Terkait pertandingan hari ini, Mustaqim berharap bisa berjalan dengan normal dan menarik ditonton. "Soal menang, seri, dan kalah, itu sudah biasa. Namun saya berharap kekalahan yang dialami tidak didramatisasi," tegasnya.

Sumber Materi : Koran Galamedia

PERSIKAB

Sehari Jelang Melawan Deltras, Kamis Besok
Persikab Tergusur Lagi

SOREANG,(GM)-
Menjelang laga melawan Deltras Sidoarjo, Kamis (24/12), tim Persikab Kabupaten Bandung kembali tergusur dan harus "mengungsi" dari Mes Persikab, Jalan Raya Soreang-Ciwidey ke Hotel Antik, Jalan Raya Soreang-Cipatik. Pasalnya, Aula Pendopo Soreang yang berlokasi di kompleks mes digunakan untuk resepsi pernikahan.

Hal itu dilakukan untuk menjaga konsentrasi para pemain menjelang pertandingan. Menurut rencana, tim dan manajemen Persikab akan mengungsi ke hotel usai latihan di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (23/12) pagi ini.

Ironisnya, Kabag Umum Pemkab Bandung , Ahmad Johara yang berwenang mengatur Aula Pendopo Soreang, masuk dalam jajaran pengurus Persikab, yakni wakil bidang promosi.

Gangguan nonteknis seperti itu kerap terjadi, seperti soal latihan di Stadion Si Jalak Harupat. Ketika Persib bermain, praktis selama tiga hari Persikab selalu terusir.

"Usai latihan besok pagi (hari ini, red), anak-anak langsung check-in di Hotel Antik dan menginap sampai selesai bertanding melawan Deltras Sidoarjo," ujar Manajer Persikab, Achmad Kosasih di sela-sela acara pembinaan mental di Mes Persikab, Selasa (22/12).

Menurut Akos --sapaan akrabnya-- pemain Persikab membutuhkan suasana yang kondusif untuk menghadapi Deltras Sidoarjo.

"Masalah sewa gedung, ini kewenangan bagian umum. Namun sayangnya, kita tidak diajak bermusywarah mengenai hal tersebut," katanya.

Ketua Bidang Pertandingan Rahmat Sudarmaji, menyesalkan masalah tersebut.

Sumber Materi : Koran galamedia